Future

Future

Rabu, 05 Oktober 2011

MENGENAL LEBIH DALAM

MENGENAI BENTUK-BENTUK KARANGAN

I. PENDAHULUAN

Pada dasarnya, manusia merupakan mahluk yang dianugerahi berbagai macam pengetahuan dan rasa keingintahuan terhadap sesuatu, salah satunya perasaan akan seni, yang dalam istilah budaya, manusia dikatakan mempunyai rasa, cipta, dan karsa.

Salah satu wujud rasa, cipta, dan karsa manusia terhadap seni, yaitu lahirnya berbagai jenis karya mulai dari seni ukir, seni tari, seni rupa, seni musik, seni drama, dan seni sastra. Salah satu bentuk hasil karya manusia dalam seni sastra yaitu karangan atau tulisan-tulisan.

Karangan bisa didefinisikan sebagai karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Ide untuk membuat suatu karangan biasanya didapat berdasarkan fakta, pengalaman pribadi si penulis, renungan atas peristiwa, antisipasi kejadian di masa depan, atau sekadar mengungkapakan rasa keindahan dan kekaguman terhadap sesuatu.

Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Namun ditinjau berdasarkan bobotnya, karangan dapat dibedakan menjadi:

a. Karangan Ilmiah;

b. Karangan Semi Ilmiah; dan

c. Karangan Non Ilmiah.

II. PEMBAHASAN

A. Karangan Ilmiah

Definisi karangan ilmiah antara lain:

v hasil penjabaran secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau pokok bahasan dengan menggunakan bahasa baku atau ilmiah.

v serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya. (Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi).

v karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut Metodologi penulisan yang baik dan benar. (Brotowidjoyo)

v laporan tertulis yang dipublikasikan dan dipaparkan berdasarkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. (Hery Firman)

v suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya. (Eko Susilo, M)

Tujuan dari Karangan Ilmiah, antara lain:

v sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.

v menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.

Sifat dari karangan ilmiah antara lain:

v NON TEKNIS KONKRIT : Informatif, bernada populer, spesifik dan kongkrit, tanpa ajakan emosional atau imaginatif, sistematis dan ditujukan kepada pembaca dengan pengetahuan ilmiah dasar.

v TEKNIS UMUM : Informatif, teknis, tidak untuk kepentingan pribadi, masalah secara umum, kongkrit, tidak ada ajakan emosional, ditujukan kepada pembaca berpengetahuan teknis.

v ABSTRAK NORMAL : Informatif, umum, non teknis, tidak untuk kepentingan pribadi, menyertakan pendapat orang lain tanpa bukti, tidak ada ajakan emosional, populer.

v SPESIFIK HISTORIS : Informatif, sumber sejarah, tanpa ajakan emosional, tidak untuk kepentingan pribadi, tidak memuat penilaian, kongkret, spesifik, semi teknis, bahasa dan susunan normal.

Ciri-ciri karangan ilmiah:

v kejelasan, yaitu semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.

v kelogisan, yaitu keterangan yang dikemukakan masuk akal.

v kelugasan, yaitu pembicaraan langsung pada hal yang pokok.

v keobjektifan, yaitu semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.

v keseksamaan, yaitu berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.

v kesistematisan, yaitu semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.

v ketuntasan, yaitu segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya

Syarat-syarat karangan ilmiah, antara lain:

v mengandung masalah serta pemecahannya ;

v masalah harus merangsang atau menarik perhatian pembaca;

v lengkap dan tuntas, artinya membeberkan semua segi yang berkaitan dengan masalahnya; dan

v disusun menurut sistem tertentu dan metode tertentu sehingga mudah dimengerti dan dipahami.

Bentuk-bentuk karangan ilmiah antara lain:

v Laporan, yaitu bentuk karangan yang berisi rekaman kegiatan tentang suatu yang sedang dikerjakan, digarap, diteliti, atau diamati, dan mengandung saran-saran untuk dilaksanakan.

v Makalah, yaitu karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif

v Kertas kerja, yaitu karangan yang berisi prasaran, usulan, atau pendapat yang berkaitan dengan pembahasan suatu pokok persoalan, untuk dibacakan dalam rapat kerja, seminar, simposium, dan sebagainya.

v Skripsi, yaitu karya tulis yang diajukan untuk mencapai gelar sarjana atau sarjana muda yang ditulis berdasarkan studi pustaka atau penelitian bacaan, penyelidikan, observasi, atau penelitian lapangan sebagai prasyarat akademis yang harus ditempuh, dipertahankan dan dipertanggungjawabkan oleh penyusun dalam sidang ujian.

v Tesis, yaitu karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi, dengan pernyataan-pernyataan dan teori yang didukung oleh argumen-argumen yang lebih kuat.

v Disertasi, yaitu karangan yang diajukan untuk mencapai gelar doktor, yaitu gelar tertinggi yang diberikan oleh suatu univesitas dengan isi pembahasan masalah yang lebih kompleks dan lebih mendalam daripada persoalan dalam tesis.

v Resensi, yaitu karya tulis yang berisi hasil penimbangan, pengulasan, atau penilaian sebuah buku. Resensi yang disebut juga timbangan buku atau book review sering disampaikan kepada sidang pembaca melalui surat kabar atau majalah. Tujuan resensi ialah memberi pertimbangan den penilaian secara objektif, sehingga masyrakat mengetahui apakah buku yang diulas tersebut patut dibaca ataukah tidak.

v Kritik, yaitu bentuk karangan berisi penilaian baik-buruknya suatu karya secara objektif dan tidak hanya mencari kesalahan atau cacat suatu karya, tetapi juga menampilkan kelebihan atau keunggulan karya itu seperti adanya.

v Esai, yaitu semacam kritik yang lebih bersifat subjektif, dengan maksud apa yang dikemukakan dalam esai lebih merupakan pendapat pribadi penulisnya.

B. Karangan Semi Ilmiah

Definisi karangan semi ilmiah antara lain:

v karangan yang memaparkan aspek khusus iptek dengan menggunakan bahasan umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam.

v Karangan ilmu pengatahuan yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya.

Tujuan dari karangan semi ilmiah, antara lain:

v untuk mengkomunikasikan sejarah, penemuan, perkembangan baru, aplikasi, atau juga isu kontroversi iptek, kepada masyarakat awam agar mereka dapat mengikuti perkembangan iptek tersebut.

Sifat karangan semi ilmiah yaitu:

v pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semi-ilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari.

v mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semi-ilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis.

v menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya

Ciri-ciri karangan semi ilmiah antara lain:

v fakta obyektif dan disesuaikan dengan masyarakat.

v menggunakan kata/bahasa yang sederhana.

v mudah dimengerti.

v tidak memuat hipotesa.

v tidak ragu-ragu.

v dibarengi dengan historis dan kadang-kadang diselingi cerita fiktif.

v judul mudah ditangkap maksudnya.

v menghimbau perasaan pembaca seolah-olah mengalami atau melihat sendiri.

Bentuk-bentuk karangan semi ilmiah antara lain banyak terdapat pada rubrik-rubrik atau artikel pada majalah atau surat kabar, dengan maksud memberikan suatu informasi kepada pembaca.

C. Karangan Non Ilmiah

Definisi karangan non ilmiah antara lain:

v karya tulis ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.

Tujuan dari karangan non ilmiah antara lain:

v mengekspresikan suatu ide, gagasan, atau konsep tulisan yang bersumber dari inspirasi atau imajinasi penulisnya namun tidak terikat dengan aturan formal seperti karangan ilmiah.

Sifat dari karangan non ilmiah antara lain:

v karya non ilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum.

v bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.

v praktik penulisannya tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting, dan lain-lain.

Ciri-ciri karangan non ilmiah antara lain:

v EMOTIF : sedikit informasi, kemewahan dan cinta menonjol, melebihkan kebenaran mencari keuntungan, tidak sistematis.

v PERSUASIF : cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap dan cara berpikir pembaca.

v DESKRIPTIF : informatif sebagian imaginatif dan subyektif, nampaknya dapat dipercaya, pendapat pribadi.

v KRITIK tanpa dukungan bukti : tidak memuat informasi spesifik, berisi bahasan dan kadang-kadang mendalam tanpa bukti, berprasangka menguntungkan atau merugikan, formal tetapi sering dengan bahasa kasar, subyektif dan pribadi.

Bentuk-bentuk karangan non ilmiah antara lain:

v Cerpen, yaitu suatu bentuk naratif fiktif. Cerita pendek yang cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang.

v Dongeng, yaitu suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, diakhir cerita biasanya mengandung pesan moral.

v Roman, yaitu sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau ganjaran yang isinya melukisnya perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.

v Novel, yaitu sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita.

v Drama, yaitu suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.

III. PENUTUP

Dengan penjelasan dan pendalaman dari beberapa bentuk karangan, kiranya dapat memberikan manfaat maupun menambah wawasan pengetahuan terutama mengenai sastra Indonesia, dan yang terpenting adalah dengan terus berkarya, seseorang akan dikenal dan dikenang oleh masyarakat.

Sumber:

http://tugino230171.wordpress.com/2011/01/08/jenis-jenis-karya-ilmiah/

http://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah

http://adegustiann.blogsome.com/2009/02/02/batasan-ciri-dan-jenis-karangan-ilmiah/

http://deadie13.wordpress.com/2010/06/07/karya-ilmiah/

Senin, 03 Oktober 2011

‎TUGAS PENGANTAR TELEMATIKA

1. Jelaskan secara lengkap tentang Telematika?

Jawab:

Telematika merupakan bidang keilmuan dan keahlian baru yang mulai muncul dan banyak didalami serta dikembangkan sekitar awal tahun 90’an. Istilah telematika digunakan pertama kali oleh Simon Nora dan Alain Minc pada tahun 1978 yang diadopsi dari bahasa Perancis yaitu Telematique sebagai gabungan dari kata telekomunkasi dan informatika.

Dalam perkembangannya, telematika lebih diartikan sebagai penggunaan computer dan sistem telekomunikasi dalam berbagai dunia industri yang sarat dengan penggunaan internet. Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika.

Di Negara Indonesia, yang memiliki keterkaitan dengan telematika, teknologi informasi maupun multimedia, kini cukup berkembang dan semakin dibutuhkan dalam aplikasi di masyarakat dan industri. Sehingga tidaklah heran apabila peran telematika terutama yang terkait dengan teknologi informasi, kini mulai merambah dunia pendidika seiring dengan bergesernya paradigma pelajar Indonesia dalam menentukan pilihan pada perguruan tinggi.

Kalau pada masa tahun 90’an, bidang ilmu ekonomi sangat booming dan diminati oleh mahasiswa, kini di awal tahun 2000, mulai bergeser pada hal-hal yang berbau telematika dan teknologi informasi. Misalnya jurusan teknik informatika, sistem informasi, desain komunikasi visual, sampai dengan jurusan multimedia. Hal ini disebabkan luasnya cakupan yang bisa diaplikasikan oleh bidang ilmu telematika dan secara tidak langsung merangsang mahasiswa yang mendalaminya untuk mengembangkan skill secara otodidak ataupun belajar dari yang sudah ahli sebelumnya.

Pertengahan tahun 1997 yang lalu, pemerintah Indonesia menunjukkan keseriusan baru dalam pengembangan industri Telekomunikasi dan Informatika (Telematika) yaitu ditandai dengan terbitnya surat Keputusan Presiden No. 30 Tahun 1997 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia. Tim yang diketuai Menko Bidang Prodis itu bertugas antara lain: merumuskan kebijaksanaan Pemerintah di bidang Telematika; menetapkan pemantapan dan prioritas pengembangan serta pemanfaatan Telematika di Indonesia; dan melakukan pemanfaatan dan pengendalian atas penyelenggaraan Telematika di Indonesia.

Industri Telematika yang terdiri atas semikonduktor, dan Informatika - termasuk di dalamnya industri Semikonduktor, komponen dan modul - dikelompokkan ke dalam industri elektronika. Industri Informatika sendiri dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu Industri Perangkat Keras yang berhubungan dengan peralatan pengolah data seperti komputer, monitor, peripheral, dan Industri Perangkat Lunak, yang berkaitan dengan pengolahan ide, konsep dan pembuatan program. Industri Telekomunikasi secara garis besar juga dibagi 2, yaitu Peralatan Komunikasi dan Jasa Teknis Komunikasi.

Kini Penerapan telematika di pemerintahan kini semakin berkembang, dengan munculnya pakar telematika yang juga politis, yaitu Roy Suryo, serta semakin banyaknya hacker-hacker Indonesia yang semakin menunjukkan hegemoninya dan keahliannya dalam bidang telematika, tetapi untuk tujuan yang tidak baik tentunya.

Di Indonesia saat ini regluasi yang terkait dengan telematika dan teknologi informasi masih terbatas, yaitu Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, serta yang masih dalam tahap rancangan yaitu Rancangan Undang-Undang tentang Tindak Pidana Teknologi Informasi dan Rancangan Undang-Undang tentang Konvergensi Telematika, yang disalahsatu pasalnya menyebutkan:

Pasal 3:

Telematika diselenggarakan dengan tujuan untuk mendukung persatuan dan kesatuan bangsa, memperkuat ketahanan nasional, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata, membangun karakter dan budaya yang memperkuat jati diri bangsa, meningkatkan kebudayaan dan pendidikan, mendukung kegiatan pemerintahan, mempercepat peningkatan daya saing nasional, serta meningkatkan hubungan antarbangsa

Pasal 4:

(1) Telematika dikuasai oleh Negara dan pembinaannya dilakukan oleh Pemerintah.

(2) Pembinaan telematika yang meliputi penetapan kebijakan, pengaturan, pengawasan, dan pengendalian, diarahkan untuk meningkatkan penyelenggaraan telematika yang kompetitif dan berdaya saing sesuai dengan tujuan pembangunan telematika nasional.

(3) Pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilakukan secara menyeluruh dan terpadu dengan memperhatikan pemikiran dan pandangan yang berkembang dalam masyarakat serta perkembangan global.

2. Jelaskan bidang ilmu yang mendasari Telematika?

Jawab:

Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa Telematics adalah singkatan dari Telecommunication and Informatics sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication.

Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam kaitannya dengan 'telekomunikasi' bentuk komunikasi jarak jauh dapat dibedakan atas tiga macam:

Informatika (Inggris: Informatics) merupakan disiplin ilmu yang mempelajari transformasi fakta berlambang yaitu data maupun informasi pada mesin berbasis komputasi serta mempelajari struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta menampilkannya dalam bentuk informasi.

Istilah Telematics juga dikenal sebagai (the new hybrid technology) yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi.

Dalam perkembangannya istilah Media dalam telematika berkembang menjadi wacana multimedia. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium adalah suatu ambiguitas jika istilah telematika dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), telematika, multimedia, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.

Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.

3. Jelaskan bidang ilmu yang memanfaatkan Telematika?

Jawab:

Penerapan maupun pemanfaatan telematika dalam bidang ilmu lain kini semakin berkembang dan variatif sesuai dengan peruntukkannya, terlebih lagi dengan didukung perkembangan teknologi gadget maupun perangkat pendukung yang memudahkan dalam pengoperasian dan kecepatan dalam penyelesaian.

Beberapa bidang ilmu yang memanfatkan telematika antara lain:

v Dalam bidang ilmu Ekonomi, telematika banyak dimanfaatkan untuk keperluan kemudahan dan kecepatan transaksi dalam bentuk e-procurement, e-trading, e-commerce, sampai dengan internet banking.

v Dalam bidang ilmu akuntansi dan perpajakan, telematika digunakan sebagai perangkat aplikasi penghitungan maupun dalam bentuk sistem informasi akuntansi.

v Dalam bidang ilmu alam, telemetika banyak diterapkan dalam mendukung kemudahan observasi maupun penelitian dan pencarian, antara lain dikembangkan dalam bentuk sistem informasi geografis, citra satelit, dan program pendeteksi bencana seperti kecepatan angin badai, pendeteksi gempa dan besaran gempa.

v Dalam bidang ilmu mesin ataupun teknik, telematika sering digunakan untuk membuat perangkat teknologi ataupun pengembangan robotika yang kini semakin diakui eksistensinya.

v Dalam bidang ilmu kriminal, telematika digunakan sebagai sarana alat bukti dalam peristiwa tindak pidana atau tindak kriminal lainnya seperti cctv dalam kasus peledakan bom, penyebaran foto atau gambar rekaan yang dimaksudkan untuk mencemarkan nama baik seseorang, maupun untuk melacak keberadaan aliran rekening yang diduga terlibat kasus pidana.

Bahkan di Indonesia kini sudah berdiri Lembaga Sertifikasi Profesi Telematika guna mengantisipasi persaingan kompetensi sumber daya manusia dan pengembangan standar kompetensi kerja nasional dan sertifikasi profesi tenaga kerja, yang sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta pertumbuhan kebutuhan akan tenaga profesional di bidang Telematika.

LSP Telematika dibentuk oleh pemerintah dan setelah terbentuk harus dilaksanakan oleh komunitas Telematika dan bersifat independen. Bertugas menyelenggarakan standarisasi kompetensi kerja, menyiapkan materi uji serta mengakreditasi unit-unit Tempat Uji Kompetensi dan menerbitkan Sertifikasi Kompetensi bidang Telematika.

4. Perangkat apa saja yang dibutuhkan dalam Telematika?

Jawab:

Telematika terkait dengan sistem informasi, sistem komunikasi khususnya yang diselenggarakan dengan sistem elektronik. Komponen – komponen dalam sistem tersebut terdiri dari :

v Perangkat keras

v Perangkat Lunak

v Prosedur – prosedur

v Perangkat Manusia

v Informasi

Fungsi – fungsi teknologi di dalamnya yaitu :

v Input

v Proses

v Output

v Penyimpanan

v Komunikasi

Dalam dunia cyberspace,Lingkup komponen dan fungsi tersebut dikenal sebagai :

v Content, yaitu Isi atau substansi Data dan/atau Informasi berupa input dan output dari penyelenggaraan sistem informasi yang disampaikan pada publik, mencakup semua bentuk data/informasi baik yang tersimpan dalam bentuk cetak maupun elektronik, maupun yang disimpan sebagai basis data (databases) maupun yang dikomunikasikan sebagai bentuk pesan (data messages);

v Computing, yaitu Sistem Pengolah Informasi yang berbasiskan sistem komputer (Computer based Information System) berupa jaringan sistem informasi (computer network) organisasional yang efisien, efektif dan legal. Dalam hal ini, suatu Sistem Informasi merupakan perwujudan penerapan perkembangan teknologi informasi ke dalam suatu bentuk organisasional/organisasi perusahaan (bisnis).;

v Communication, yaitu Sistem Komunikasi yang juga berupa sistem keterhubungan
(interconnection) dan sistem pengoperasian global (interoperational) antar sistem
informasi/jaringan komputer (computer network) maupun penyelenggaraan jasa dan/atau jaringan telekomunikasi.

v Community, yaitu masyarakat berikut sistem kemasyarakatannya yang merupakan pelaku intelektual (brainware), baik dalam kedudukannya sebagai Pelaku Usaha, Profesional Penunjang maupun sebagai Pengguna dalam sistem tersebut.

Dalam bidang industri telematika di Indonesia, perkembangan perangkat telematika dipenuhi sebagai berikut:

v Industri Perangkat Keras

Industri perangkat keras komputer meliputi : monitor, motherboard, keyboard dan peripheral-nya sudah memberikan sumbangan nyata terhadap ekspor hasil industri elektronika.

Produsen eksportir perangkat keras komputer antara lain adalah :

· PT Centrin (eksportir motherboard, monitor dan keyboard)

· PT Pembina Galindra (eksportir monitor)

· PT TVM Indonesia (eksportir monitor)

· PT LG Electonic (eksportir monitor)

· PT Benelux (eksportir peripheral)

· PT Indonesia Epson Industry (eksportir terminal printer)

v Industri Perangkat Lunak

Industri perangkat lunak yang sudah berkembang di dalam negeri adalah perangkat lunak aplikasi bisnis, utamanya di bidang : perbankan, pemetaan, rumah sakit, travel bureau, kepegawaian dan lain-lain, bahkan beberapa software house di dalam negeri telah mengadakan kegiatan kerja sama dengan pusat komputer di dalam negeri untuk mengerjakan sebagian program-program yang telah dapat dilaksanakan oleh tenaga ahli dalam negeri.

Microsoft (USA) telah melaksanakan kerja sama dengan 4 (empat) perusahaan industri komputer di Indonesia untuk menjual komputer dengan menggunakan Original Software Microsoft. Ke empat perusahaan tersebut adalah :

· PT Galva technologies Co. (GTC),

· PT Zyrexindo,

· PT Multicom dan

· PT Zeuscom

v Industri Komponen/Modul

Modul-moul dan komponen yang telah dibuat di dalam negeri antara lain adalah : IC, crystal resonator, power supply, floppy disk, kabel printer, stabilizer, switching dan lain-lain.


5. Apa saja keuntungan dan kerugian Telematika?

Jawab:

Keuntungan telematika:

v Meningkatkan performance dan kecepatan untuk industi atau bidang usaha yang berkaitan dengan pelayanan ataupun pemenuhan kebutuhan masyarakat;

v Mempercepat proses produksi maupun birokrasi dalam mencapai tujuan organisasi, khususnya untuk industri ataupun sektor pemerintahan;

v Pencegahan dan menimimalisir apabila terjadi bencana alam karena gejala awalnya bisa dideteksi dan bisa diperkirakan cakupan dari bencana alam tersebut, khususnya untuk bidang penanggulangan bencana;

v Untuk individu, telematika dapat memberikan keahlian tersendiri dalam menggunakan berbagai gadget terbaru dan mengajarkan masyarakat pengguna sarana teknologi informasi akan kecepatan, kehandalan, dan kenyamanan dalam beraktifitas, berkomunikasi, ataupun bersosialisasi.

Kerugian telematika:

v Masyarakat pengguna sarana dan gadget teknologi informasi menjadi ketergantungan bahkan cenderung individualis ketik sedang dalam penggunaan sarana tersebut, sehingga bisa berbahaya untuk pendengaran, saraf, penglihatan, akibat radiasi yang ditimbulkan;

v Peran tenaga kerja manusia sedikit demi sedikit semakin tergerus dan terancam tergantikan oleh tenaga robot ataupun mesin, sehingga menimbulkan banyaknya pengangguran baru akibat PHK oleh perusahaan yang beranggapan bahwa tenaga kerja manusia semakin mahal namun lamban;

v Munculnya tindak kejahatan dengan modus baru namun sulit dilacak, karena dalam dunia kriminal terkadang “keahlian penegak hukum tidak akan bisa mengatasi pelaku kriminal yang memiliki keahlian diatasnya”, terlebih lagi tindak pidana yang berkaitan dengan penggelapan ataupun pencucian uang dan penipuan dari jual-beli elektronik;

v Maraknya program virus dan serangan hacker yang dapat merugikan aktifitas dunia usaha maupun pemerintahan, sebab kerugian yang ditimbulkan bisa berimbas pada pelayanan dan kecepatan, bahkan sampai dengan merusak sistem database dan jaringan.

Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Telematika

http://id.wikipedia.org/wiki/Telekomunikasi

http://id.wikipedia.org/wiki/Informatika

http://gudangarsip.blogspot.com/2008/05/sejarah-telematika.html

http://myblo9ku.blogspot.com/2011/10/1.html

http://lsp-telematika.or.id/bin/home.php

http://elektroindonesia.com/elektro/utama11.html